Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2010

SATUAN UKUR ELEMEN ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI

Gambar
Satuan ukur setiap elemen dalam arsitektur tradisional Bali disebut dengan gegulak. yang diturunkan dari bagian-bagian fisik pemilik atau pemakai bangunan. Satuan ukur ini ditetapkan dalam sebilah bambu sebagai modul dasar. Melalui gegulak ditentukan ukuran setiap dimensi arsitektur mulai dari ukuran pekarangan, tata letak masa bangunan hingga pada elemen bangunan yang kecil, seperti: panjang tiang (sesaka), panjang balok tarik (lambang, pementang, dan tada paksi), panjang usuk (iga-iga), hingga hiasan pada tiang (kekupakan). Ukuran pekarangan digunakan satuan depa, yakni ukuran panjang tangan terentang dari ujung jari kanan ke ujung jari kiri dengan variasi ‘depa alit’, ‘depa madia’ dan ‘depa agung’ (lihat Gambar 4. 1). Jumlah kelipatan satuan ukur depa yang ditambah ‘pengurip’ merupakan panjang sisi-sisi pekarangan yang diukur. Untuk ukuran tata letak masing-masing masa bangunan didasarkan pada satuan ukuran ‘tapak’ yakni sepanjang tapak kaki dari ujung tumit sampai uju

ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI MASA KOLONIAL

Gambar
Jatuhnya kerajaan–kerajaan di Bali oleh pemerintah Belanda tahun 1846, menandakan pusat kekuasan bergeser dari pemerintahan tradisional menjadi pemerintahan modern (sistem pemerintahan kolonial Belanda). Kekuasaan raja dan patih tidak lagi berbicara, namun tunduk pada berbagai kebijakan dan intervensi pemerintah kolonial. Proses kolonisasi mengawali kontak budaya Bali dengan budaya Barat. Kehadiran kolonisasi di Bali memberi peluang besar lahirnya hasrat dari budaya lokal untuk menyerap nilai-nilai budaya baru. Ini berarti arsitektur tradisional Bali sebagai bagian dari wujud budaya juga akan mengalami pergeseran. Pergeseran ini didorong pula oleh kehadiran beberapa arsitektur kolonial di Bali. Hal yang terpenting dalam pendirian arsitektur kolonial ini adalah adanya kebijakan pemerintah kolonial untuk melibatkan tukang-tukang lokal dalam proses pembuatannya. Kebijakan ini berarti memberikan peluang bagi undagi Bali untuk memperoleh kesempatan mengenal sistem teknologi modern da